Sabtu, 21 Juli 2012

KEDEWASAAN ROHANI

COOL – SELASA 17 JULI 2012

Ref: 1 Korintus 13:11 <1>

PENDAHULUAN

Seseorang yang usianya sudah tua, belum tentu otomatis karakternya dewasa. Sebaliknya seseorang yang masih muda, belum tentu dia tidak bisa menjadi dewasa karakternya. Kedewasaan tidak ada hubungannya dengan usia. Kedewasaan tidak ada hubungannya dengan jabatan maupun pengalaman seseorang.

URAIAN

Lima ciri orang yang dewasa menurut Firman Tuhan (1Tim.4:12) <2>:

1. Perkataan.

- Orang yang dewasa rohani memperkatakan hal yang membangun; sebaliknya: meruntuhkan.

- “Mulutmu adalah harimaumu…

2. Tingkah Laku.

- Seseorang seperti Paulus yang terpenjara dan tanpa harapan, bila ia bersedih senantiasa, berdukacita senantiasa, dan ingin mati rasanya…, seolah-olah wajar karena keadaannya memang tidaklah baik. Tapi justru karena kedewasaannyalah, Paulus bisa bersukacita senantiasa dan tetap bersyukur (1Tes.5:16-18, Flp.4:4) <3>.

- Orang yang dewasa rohani seharusnya tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Dia punya Tuhan yang dapat memberikan kekuatan bagi hidupnya.

3. Kasih.

- Sifat utama Tuhan adalah kasih. Manifestasinya adalah karya keselamatan melalui pengorbanan Yesus (Yoh.3:16) <4>. Aplikasi kasih adalah memberi.

- Orang dewasa rohani melakukan segala sesuatu demi kebaikan orang lain, sekalipun harus mengorbankan dirinya sendiri.

4. Kesetiaan.

- Kesetiaan hanya dapat teruji di saat situasi atau keadaan yang tidak baik, maupun di saat tidak ada yang melihat atau memuji perbuatan kita, namun kita tetap melakukan sesuatu dengan tekun.

- Belajarlah untuk setia mulai dari hal-hal yang sederhana!

5. Kesucian.

- Orang yang suci hatinya yang bisa melihat Allah.

- Orang yang dewasa rohaninya selalu menjaga kekudusan.

- Menjadi serupa dengan Yesus berbicara tentang hidup kudus.

SHARING

”Seberapa dewasakah kerohanian kita saat ini? Apakah masih dalam tahap anak-anak atau dewasa? Biasakanlah dalam COOL untuk saling berbagi hal-hal yang membuat kita mengalami pertumbuhan rohani.”

PENUTUP

Menjadi tua adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari, tapi menjadi dewasa adalah keputusan. Mari kita mengambil keputusan untuk mau mengalami pertumbuhan rohani, mencapai kedewasaan sampai menjadi serupa dengan Kristus (Ef.4:13).

1 komentar:

  1. Kedewasaan rohani bukanlah berbicara mengenai pelayanan,jabatan organisasi gereja,bukan juga sempurna menurut ukuran standar manusia.Kedewasaan rohani penuh pada akhirnya adalah hubungan tunggal antara satu manusia dengan Tuhan yang Esa.Sebagaimana manusia pertama Adam dengan Allah.Tidak ada ketergantungan lain dari Adam selain dengan Allah.Karena pribadi Allah ada dalam diri Adam.Sementara setelah manusia jatuh,manusia tanpa disadari mencari pribadi Allah karena manusia mengalami kekosongan. Manusia berkelana untuk mengisi kekosongan tersebut.Sebagaimana seorang anak yang meninggalkan rumah orangtuanya karena minggat.Seorang anak tersebut berusaha menunjukan keberadaan diri/eksistensinya kepada orang tuanya melalui berbagai hal: popularitas,gelar,jabatan,kekayaan, dan lain sebagainya demi memperoleh pengakuan dari orang tuanya. Seperti itulah keberadaan manusia setelah mengalami kejatuhan.tanpa disadari manusia mencari penerimaan dari perkara dunia untuk menunjukkan eksistensinya.Untuk itu melalui anugerah keselamatan melalui Kadi karunia Allah hubungan manusia dengan Allah dipulihkan.Sehingga manusia mengalami satu-satunya penerimaan dari pribadiNya.Itu sebabnya ada dalam Mat 6:21 dinyatakan dimana harta kita disitu hati kita juga berada.Seperti seorang anak yang memiliki hubungan harmonis dengan orang tuanya tentu orang tuanya menjadi yang paling berharga.Untuk itulah orang-orang beriman dalam Alkitab seperti Ayub,Yusuf,Abraham dan lainnya sedemikian rupa mengalami proses yang tidak mudah agar mengalami penerimaan satu-satunya berasal dari Tuhan.Bagaimana seorang Zakheus mengalami penerimaan satu-satunya dari Yesus begitu juga seorang Petrus akhirnya bertobat dan mengalami kasih pengampunan dari Yesus.Inilah proses pemurnian agar pribadi Allah menjadi satu-satunya di hati.Sehingga pada akhirnya gelar,jabatan dan lainnya adalah murni bagi kemuliaan Allah di Surga, Amin.

    BalasHapus